JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah menyiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dengan penuh optimisme meski dihadapkan pada tantangan ekonomi global yang tidak ringan. Dengan adanya transisi pemerintahan ke masa kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto, visi dan misi baru diselaraskan dengan kondisi geopolitik dan geoekonomi dunia yang terus berkembang. Dalam konteks ini, APBN 2025 dirancang tidak hanya untuk memastikan stabilitas ekonomi, tetapi juga mempercepat pembangunan lintas sektor.
Stabilitas Ekonomi dan Pensiunan: Upaya Sri Mulyani
Menariknya, di balik usaha penyusunan APBN 2025 ini, perhatian khusus juga diberikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, terhadap skema pesangon pensiun bagi PNS yang dianggapnya sebagai langkah strategis dalam menjaga kesejahteraan para pegawai negeri. "Kami memastikan, skema pesangon di tahun 2025 akan lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan para pensiunan kita," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers, sebagai upaya menggaransi kemapanan hidup para pensiunan di masa mendatang.
Capaian Ekonomi Stabil dalam Tantangan
Sejak tahun 2022 hingga 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan angka stabil sekitar 5%, dengan inflasi yang mampu dijaga di tingkat 1,55%, salah satu yang terendah di dunia. Hal ini menunjukkan efektifitas kebijakan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan dan menjaga daya beli masyarakat. Situasi ekonomi yang terjaga ini menjadi pijakan dasar bagi pemerintahan baru dalam merancang kebijakan pembangunan yang sustainabel.
Target dan Fokus Pembangunan APBN 2025
Rencana APBN 2025 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, dengan inflasi diprediksi mencapai 2,5%. Nilai tukar Rupiah diproyeksikan berada di level Rp16.000 per USD. Sedangkan, di sektor energi, perhatian khusus diberikan pada harga minyak mentah yang diperkirakan sebesar 82 USD per barel, dengan target lifting minyak dan gas masing-masing mencapai 65.000 dan 5.000 barel per hari.
Untuk pendapatan negara, target ditetapkan sebesar Rp3.514 triliun, di mana sektor perpajakan menjadi kontributor terbesar dengan angka Rp2.490 triliun. Belanja negara dirancang sebesar Rp3.621,3 triliun, dengan alokasi terbesar pada belanja pemerintah pusat Rp2.701,4 triliun dan transfer ke daerah Rp919,9 triliun.
Prioritas Presiden Prabowo: Fokus pada Swasembada dan Kesejahteraan
Presiden Prabowo Subianto, dalam prioritas pembangunannya, menekankan pentingnya program swasembada pangan dan energi yang dipandang akan memiliki dampak langsung pada kesejahteraan rakyat. Anggaran pendidikan tercatat sebagai pos pengeluaran terbesar mencapai Rp724,3 triliun, salah satunya diperuntukkan untuk program makan siang gratis bagi siswa.
Di sektor kesehatan, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp18,5 triliun untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, program perlindungan sosial mendapatkan anggaran Rp503,2 triliun, dirancang untuk memastikan kesejahteraan masyarakat yang lebih inklusif.
Fokus pada Ketahanan Pangan dan Pembangunan Infrastruktur
Ketahanan pangan, di dalam APBN 2025, mendapat perhatian khusus dengan anggaran Rp14,6 triliun. Anggaran ini mendukung program makanan bergizi yang diharapkan dapat memperkuat ekonomi daerah, terutama di kawasan pedesaan. Sementara itu, dana desa diperkuat dengan alokasi sebesar Rp70 triliun untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur lokal.
Langkah Strategis: Reformasi Perpajakan dan Pengawasan Ketat
Pemerintah menyadari pentingnya reformasi perpajakan guna meningkatkan pendapatan negara. Oleh karena itu, teknologi digital akan diterapkan secara intensif dalam administrasi perpajakan dan Bea Cukai untuk mengurangi kebocoran penerimaan. Pengawasan ketat juga akan dilakukan untuk menghadapi praktik penghindaran pajak.
Untuk menutupi defisit anggaran yang mencapai Rp616,2 triliun atau sekitar 2,53% dari PDB, strategi pembiayaan yang hati-hati akan diterapkan, termasuk optimalisasi peran sovereign wealth fund dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pembangunan nasional.
Menuju Indonesia Maju: Sinergi Lama dan Baru dalam APBN 2025
Dengan sinergi antara pemerintahan lama dan baru, APBN 2025 disusun sebagai fondasi kokoh bagi masa depan Indonesia. Langkah-langkah strategis dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga ketahanan pangan, diharapkan bisa membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dan mempertahankan posisi kompetitif Indonesia di antara negara-negara besar.
APBN 2025 bukan sekadar kumpulan angka pada dokumen negara, tetapi merupakan perwujudan komitmen pemerintah untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi bangsa ini. Dengan perencanaan yang matang dan implementasi yang tepat, era baru pembangunan Indonesia siap untuk dimulai!