Prabowo Resmikan Bank Emas Pertama di Indonesia: Lonceng Baru untuk Industri Keuangan dan Investasi

Rabu, 26 Februari 2025 | 12:28:51 WIB
Prabowo Resmikan Bank Emas Pertama di Indonesia: Lonceng Baru untuk Industri Keuangan dan Investasi

JAKARTA  — Menandai sebuah babak baru dalam industri keuangan dan investasi nasional, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk meresmikan pendirian bank emas pertama di Indonesia pada Rabu siang ini. Pendirian bank yang diberi nama Bullion Bank ini telah menjadi perbincangan di kalangan ekonomi dan politik sejak pertama kali diungkapkan oleh Prabowo pada pekan lalu.

Dalam pengumuman resminya di Istana Merdeka, Prabowo menyatakan bahwa pembentukan bank emas ini adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan emas di dalam negeri. "Kita akan bentuk bank emas. Bank emas. Jadi, kita selama ini belum punya bank untuk emas," ujarnya tegas, menyoroti kebutuhan akan kehadiran institusi finansial khusus emas di Indonesia.

Urgensi Pembentukan Bullion Bank di Indonesia

Gagasan pembentukan bullion bank ini sebenarnya sudah lama menyusup ke pembicaraan lingkup pemerintahan, terutama sejak masa Presiden Joko Widodo. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat itu, Airlangga Hartarto, sudah sering menyinggung pentingnya pembentukan lembaga semacam ini. Menurutnya, tanpa adanya bullion bank, industri perhiasan harus mengandalkan bank emas internasional seperti yang ada di Singapura.

"Kalau (momentumnya) ditangkap dengan bullion bank tidak perlu dikirim ke Singapura. Kebanyakan sekarang dikirim ke Singapura, dari Singapura masuk lagi ke Indonesia sehingga hampir seluruh industri perhiasan itu cost-nya hanya tolling fee," ujar Airlangga Hartarto.

Peran Otoritas Jasa Keuangan dan Proyeksi Ekonomi Emas Nasional

Sebagai langkah awal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan izin kepada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk melaksanakan kegiatan usaha bullion sejak 12 Februari 2025. Pegadaian pun telah lebih awal memperoleh izin ini pada akhir tahun lalu, yaitu 23 Desember 2024. Dari kebijakan ini, OJK memproyeksikan nilai tambah bagi industri emas bisa mencapai Rp 50 triliun.

"Usaha bullion bank dapat berpotensi meningkatkan konsumsi emas ritel yang akan memacu peningkatan industri emas dan keseluruhan bisnis dalam ekosistem emas yang mewadahi, dengan tambahan value added (nilai tambah) hingga sebesar Rp 30-50 triliun," tutur Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae. Rae optimis bahwa potensi bisnis bank emas ini besar dengan dukungan dari ekosistem pengembangan usaha bullion bank yang meliputi produsen, refiner, hingga retailer.

Ekosistem dan Potensi Investasi Jangka Panjang

Menteri BUMN Erick Thohir turut menyambut pendirian bullion bank sebagai upaya memperluas ekosistem produksi emas nasional. Beliau menggarisbawahi bahwa produksi emas Indonesia yang mencapai puluhan ton per tahun dapat lebih dioptimalkan melalui bullion bank. Saat ini, cadangan emas nasional menempati peringkat keenam terbesar di dunia dengan total 2.600 ton. Namun, untuk cadangan batangan emas, Indonesia berada di peringkat ke-43 dengan hanya 78,3 ton.

Melihat dari sisi ekonomi internasional, keberadaan bullion bank di Indonesia juga diharapkan dapat memperkuat diversifikasi aset nasional. M Rizal Taufikurahman, Head of Center of Macroeconomics and Finance INDEF, mencatat bahwa rencana ini menandai keseriusan pemerintah dalam mengintegrasikan emas sebagai instrumen keuangan yang kredibel. Namun, dia juga menambahkan bahwa keberhasilan bullion bank sangat bergantung pada kesiapan sistem teknologi, kekuatan regulasi, serta sinergi lintas lembaga.

Prospek dan Tantangan ke Depan

Sejauh ini, inisiasi bullion bank telah menerima respons positif dari berbagai kalangan ekonomi. Pecinta dan pelaku usaha di sektor emas dinilai akan sangat diuntungkan dengan munculnya inovasi finansial ini. Namun demikian, berbagai tantangan tetap harus dihadapi. Infrastructure readiness dan regulatory harmonization adalah dua dari banyak aspek kunci yang perlu diperhatikan agar bullion bank tidak hanya menjadi pelengkap industri, tetapi juga penggerak utama sektor ekonomi nasional.

Dengan diluncurkannya bullion bank ini, pemerintah Indonesia berharap dapat menciptakan ekosistem keuangan yang lebih beragam dan tangguh. Inovasi ini bukan sekadar menciptakan kesempatan ekonomi baru, tetapi juga memperdalam sektor investasi yang telah lama menjadi bagian dari kebudayaan dan ekonomi Indonesia. Bulan dan tahun mendatang akan menjadi saksi dari seberapa efektif bullion bank ini dalam memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya emas di Indonesia.

Resminya Bullion Bank ini merupakan langkah krusial bagi upaya diversifikasi aset serta memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi global. Initiatif ini menandai kebangkitan baru dalam sektor ekonomi Indonesia yang diharap dapat membawa manfaat bagi semua lapisan masyarakat, dari pemerintah, pelaku usaha, investor, hingga masyarakat luas.

Terkini