Pemerintah Dorong Transformasi Ekonomi Melalui Pembangunan Infrastruktur Holistik

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:26:08 WIB
Pemerintah Dorong Transformasi Ekonomi Melalui Pembangunan Infrastruktur Holistik

JAKARTA - Dalam upaya mendorong pertumbuhan dan transformasi ekonomi Indonesia, Pemerintah melalui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam pembangunan infrastruktur. Menurut Rachmat, pembangunan yang efektif seharusnya mencakup aspek fisik, sosial, dan digital yang saling terintegrasi. Hal ini penting untuk meningkatkan konektivitas serta mendukung transformasi ekonomi yang berkelanjutan.

Tantangan Transparansi dan Akuntabilitas

Ketika ditemui untuk memberikan pandangan lebih jauh tentang pernyataan tersebut, Direktur eLaw Institut, Eko Prastowo, menekankan bahwa pembangunan infrastruktur yang holistik tidak cukup hanya sekadar terintegrasi secara teknis. Menurut Eko, pembangunan infrastruktur yang sebenarnya harus didasarkan pada tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berwawasan publik. "Pembangunan infrastruktur yang holistik berarti kita bukan hanya membangun fisik, tetapi juga membangun kepercayaan publik," ujar Eko.

Eko menyoroti masalah transparansi yang menjadi tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Banyak proyek yang tidak melibatkan publik secara memadai dalam perencanaannya, padahal proyek infrastruktur berskala besar sering kali menyedot anggaran yang signifikan. "Transparansi tidak hanya tentang keterbukaan dokumen anggaran, tetapi juga terkait dengan bagaimana proyek dirancang, siapa yang mendapatkan proyek, bagaimana proses pengadaan dilakukan, serta bagaimana pengawasan dijalankan," tambahnya.

Selain transparansi, akuntabilitas juga dipandang sebagai aspek penting dalam proyek infrastruktur. Eko menekankan pentingnya mekanisme evaluasi yang ketat, baik dari sisi pelaksanaan maupun dampaknya setelah proyek selesai. "Jangan sampai ada pembangunan jalan atau jembatan yang ternyata tidak efisien atau bahkan tidak digunakan sebagaimana mestinya," tegasnya.

Koordinasi Antar-Sektor dan Inklusivitas

Sementara itu, peneliti ekonomi dari Core, Yusuf Rendi Manilet, menyoroti pentingnya koordinasi dalam pendekatan pembangunan yang holistik. Menurutnya, keberhasilan pendekatan ini bergantung pada sinergi yang kuat antara berbagai sektor dan tingkatan pemerintahan. "Tantangannya adalah bagaimana memastikan sinergi antara kementerian teknis, pemerintah daerah, serta pelaku swasta agar pembangunan tidak hanya terfragmentasi ke dalam proyek-proyek yang berdiri sendiri," kata Yusuf.

Tidak hanya itu, Yusuf juga menekankan pentingnya kebijakan yang memastikan inklusivitas dalam pembangunan infrastruktur. Proyek infrastruktur, menurut Yusuf, harus dirancang agar mendukung sektor-sektor produktif, seperti industri manufaktur, logistik, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Jika tujuan akhirnya adalah mendorong transformasi ekonomi, maka kita harus memastikan proyek-proyek ini mendukung sektor-sektor yang produktif," tambahnya.

Dampak bagi Para Pemangku Kepentingan

Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Rizal Edi Halim, menambahkan bahwa pembangunan yang terintegrasi dan holistik akan memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan. "Pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan holistik dibutuhkan supaya tepat sasaran, tepat guna dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas," ujar Rizal.

Menurut Rizal, pendekatan ini tidak hanya akan menjawab tantangan konektivitas yang tengah dihadapi Indonesia tetapi juga akan memberikan daya saing yang lebih kuat bagi perekonomian Indonesia. Infrastruktur yang dirancang dengan pendekatan holistik dapat mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Prospek dan Harapan Ke Depan

Ke depannya, pemerintah berharap agar seluruh elemen terkait, termasuk sektor swasta dan masyarakat, turut aktif dalam proses perencanaan dan implementasi pembangunan infrastruktur. Dengan melibatkan lebih banyak pihak, diharapkan proyek infrastruktur dapat berjalan lebih transparan dan akuntabel. Selain itu, proyek infrastruktur yang dikerjakan dengan pendekatan holistik dan inklusif dapat menjadi mesin pendorong bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas.

Pendekatan ini juga diharapkan dapat menjawab kebutuhan jangka panjang masyarakat Indonesia, di antaranya dalam hal peningkatan kualitas hidup dan ketersediaan layanan publik yang lebih baik. Dengan infrastruktur yang lebih terintegrasi, pemerintah menargetkan peningkatan daya saing di tingkat global, yang tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian nasional.

Terkini