JAKARTA - Industri galangan kapal di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi lebih kompetitif di pasar global. Meski demikian, berbagai tantangan harus dihadapi untuk mewujudkan potensi ini. Dalam diskusi bertajuk Indonesia Maritime Talks 2025 yang diselenggarakan pada Selasa, 25 Februari 2025 Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus, mengungkapkan bahwa dukungan infrastruktur, investasi, dan regulasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing industri galangan kapal Indonesia.
Tantangan Utama dalam Pengembangan Industri
Ahmad Heri Firdaus menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi industri galangan kapal domestik. Salah satu masalah terbesar adalah produktivitas, baik dari sisi tenaga kerja maupun kapital. “Sebenarnya peluang untuk memberikan dukungan yang lebih besar dari industri maritim itu cukup lebar. Hanya saja memang perlu daya dukung," kata Ahmad.
Produktivitas yang rendah ini menyebabkan industri galangan kapal Indonesia kalah bersaing dengan negara lain. Ahmad juga menyebutkan bahwa ICOR (Incremental Capital Output Ratio) Indonesia saat ini masih tinggi, yaitu sekitar 6,2 persen. "Artinya untuk memproduksi satu jenis barang diperlukan lebih banyak modal dibanding barang yang sama diproduksi di negara lain," jelas Ahmad. Ini menunjukkan bahwa industri galangan kapal Indonesia masih harus bergulat dengan ekonomi biaya tinggi.
Mahalnya Biaya Produksi
Biaya produksi yang tinggi menjadi penghambat utama dalam efisiensi dan daya saing industri galangan kapal tanah air. Ahmad menjelaskan, "Jika Indonesia ingin membuat satu kapal, biayanya lebih besar dibanding kapal serupa yang dibuat di negara lain, seperti Korea Selatan." Tantangan ini menuntut langkah konkrit dari semua pemangku kepentingan untuk menurunkan ICOR, yang kini sulit untuk turun dari angka 6 persen. Semakin besar ICOR, semakin tidak efisien suatu industri.
Komponen Biaya yang Harus Ditekan
Untuk mendongkrak daya saing, menekan ICOR menjadi pekerjaan rumah besar bagi industri dan pemerintah. Beberapa komponen biaya yang perlu diturunkan termasuk biaya tenaga kerja, biaya transportasi, suku bunga, dan fiskal. "Jadi intinya adalah bagaimana supaya industri maritim termasuk galangan kapal kita bisa meningkat," ujar Ahmad.
Peluang Dukungan dari Pemerintah dan Sektor Swasta
Meski tantangan besar menghadang, potensi dukungan bagi industri galangan kapal sebenarnya cukup luas. Untuk mengatasi masalah ini, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta sangat diperlukan. Ahmad menyoroti pentingnya inisiatif pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai dan regulasi yang mendukung. Selain itu, investasi dari pihak swasta, baik dari dalam maupun luar negeri, akan menjadi modal vital untuk memodernisasi industri ini.
Pemerintah bisa mulai dengan memberikan insentif pajak atau kebijakan fiskal yang meringankan beban industri. Investasi dalam teknologi canggih dan dukungan dalam bentuk pendanaan juga bisa menjadi game-changer bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi.
Mendorong Inovasi sebagai Solusi Jangka Panjang
Inovasi menjadi kata kunci untuk memperbaiki kondisi dan daya saing industri galangan kapal. Ahmad menyarankan agar industri dapat berfokus pada pengembangan teknologi baru dan penerapan otomasi dalam proses produksi. Hal ini akan berkontribusi dalam menurunkan biaya produksi secara keseluruhan dan meningkatkan tata kelola.
Penting bagi Indonesia untuk mengadopsi teknologi terbaru dan mengikuti tren global agar bisa bersaing tidak hanya dari segi harga tetapi juga kualitas. Penelitian dan pengembangan harus menjadi prioritas, dengan melibatkan akademisi dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu untuk berkolaborasi dalam mencari solusi inovatif.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Selain inovasi teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi faktor krusial. Pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan bagi pekerja di industri galangan kapal akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Ahmad menyarankan agar kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan pelatihan dapat ditingkatkan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing di pasar global.
Industri galangan kapal Indonesia berdiri di persimpangan jalan antara tantangan dan peluang. Dengan meningkatkan investasi, menurunkan ICOR, serta memberdayakan inovasi dan sumber daya manusia, industri ini bisa menjadi pemain utama dalam ekonomi maritim global. Dukungan dan kebijakan yang tepat dari pemerintah serta semangat kolaborasi dari sektor swasta akan menjadi kunci sukses dalam mengakselerasi daya saing industri galangan kapal Tanah Air.
Dengan demikian, cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri maritim di Asia bukanlah impian yang jauh dari jangkauan, asalkan semua komponen bangsa dapat bekerja sama demi kemajuan bersama.